Tahu kah kamu ?
tenyang virus Hepatitis B
Virus Hepatitis B
Cara Virus Hepatitis B Melukai Hati
Virus hepatitis B sendiri tidak secara langsung menyebabkan
kerusakkan pada hati. Agaknya, respon imun tubuh pada virus secara
bertentangan menyebabkan kerusakkan. Jadi, pada suatu infeksi virus
hepatitis B, respon imun tubuh pada virus bertanggunga jawab untuk
kedua-duanya, eliminasi (penghilangan) virus hepatitis B dari tubuh dan
kesembuhan dari infeksi. Namun, pada saat yang bersamaan, luka pada
sel-sel hati disebabkan oleh respon imun yang sama itu pada virus
hepatitis B dalam sel-sel hati.
Oleh karenanya, ada suatu keseimbangan antara efek-efek yang
melindungi dan yang merusak dari respon sistim imun pada virus hepatitis
B. Bagaimana keseimbangan ini dicapai menentukan hasil akhir pada
seorang individu yang terinfeksi dengan virus hepatitis. Makanya, suatu
infeksi virus hepatitis B akut dapat menjurus pada kesembuhan (hasil
yang umum), pada gagal hati akut (jarang), dan adakalanya pada infeksi
kronis. Infeksi kronis dapat berakibat pada suatu keadaan pengidap sehat
(healthy carrier, dimana orang yang terpengaruhi mengandung virus namun
tetap sehat) atau berlanjut ke sirosis (luka parut yang berat, atau
fibrosis dari hati) dan komplikasi-komplikasinya, termasuk kanker hati.
Penyebaran/Penularan Hepatitis B
Virus hepatitis B disebar atau didapat melalui paparan pada darah
yang terinfeksi atau pengeluaran-pengeluaran (sekresi) tubuh.
Konsentrasi-konsentrasi dari virus hepatitis B yang paling tinggi
ditemukan dalam darah, air mani (semen), kotoran vagina, air susu ibu,
dan air liur. Hanya ada konsentrasi-konsentrasi virus hepatitis B yang
rendah dalam urin dan tidak ada dalam feces. Oleh karenanya, hepatitis B
tidak disebar melalui makanan atau minuman atau kontak yang sepintas
lalu. Lebih jauh, virus hepatitis B tidak lagi ditulari oleh
transfusi-transfusi darah karena semua darah untuk transfusi disaring
(diperiksa) untuk meniadakan pencemaran atau kontaminasi dengan virus
hepatitis B.
Di Amerika, dewasa-dewasa dan dewasa-dewasa muda bertanggung jawab
pada kebanyakan kasus-kasus infeksi hepatitis B yang dilaporkan. Kontak
seksual (intercourse) adalah cara-cara penularan yang paling umum. Virus
juga dapat ditularkan oleh darah atau cairan tubuh yang tercemar virus
hepatitis B dalam beberapa cara-cara yang berbeda. Cara-cara ini
termasuk penggunaan obat secara intravena, skin-popping (suntikan
dibawah kulit), tato, menindi tubuh (body piercing), dan akupunktur
menggunakan alat-alat yang tidak steril. Sebagai tambahan, virus
hepatitis B dapat ditulari melalui penggunaan bersama sikat-sikat gigi
dan alat-alat cukur. Akhirnya, serangga-serangga penghisap darah seperti
nyamuk-nyamuk dan kutu-kutu ranjang didaerah tropis dilaporkan telah
menularkan virus hepatitis B.
Terakhir (namun bukan yang paling akhir), virus hepatitis B dapat
ditularkan dari ibu-ibu yang terinfeksi kepada bayi-bayi mereka pada
waktu kelahiran (yang disebut penularan vertikal). Ini adalah cara-cara
penularan yang paling penting di wilayah-wilayah dimana infeksi virus
hepatitis B selalu hadir (endemik), seperti di Asia Tenggara dan Afrika
Sub-Sahara. Angka penularan virus hepatitis B kepada bayi-bayi yang baru
lahir dari ibu-ibu yang sangat terinfeksi adalah sangat tinggi,
mendekati 100%. Lebih dari itu, seperti diindikasikan lebih awal, hampir
semua dari bayi-bayi ini akan mengembangkan infeksi virus hepatitis B
kronis.